Banyak rekan pembaca yang berpikir, mengkonsumsi kalsium hanya untuk menambah tinggi badan. Dan rata-rata yang sudah melewati batas usia pertumbuhan "ogah" untuk memperhatikan asupan kalsium. Berbahayakah? Ternyata, dengan kekurangan kalsium, tinggi badan yang sudah dicapai bisa menyusut, yuk disimak artikel dibawah ini.
KOMPAS.com - Dua dari lima orang Indonesia berisiko terkena osteoporosis. Hal ini terjadi karena sebagian besar perempuan Indonesia kekurangan kalsium 50 persen setiap harinya. Dari 1000 miligram kebutuhan kalsium harian, sebagian besar perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270-500 miligram kalsium setiap hari. Demikian temuan dari SEAMEO TROPMED Regional Center for Community Nutrition, Universitas Indonesia, dan University of Otago, Selandia Baru.
Masa tulang mencapai puncaknya pada usia 25-30 tahun. Sesudah itu akan terjadi penurunan massa tulang secara drastis. Sebenarnya, selama itu pun tulang akan mengalami regenerasi. Hanya saja, bila Anda tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup, regenerasi ini tidak akan terjadi seimbang. Saat itulah risiko osteoporosis meningkat.
Kondisi keropos tulang ini juga tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia, lho. Orang muda saat ini juga berisiko terkena penyakit ini, akibat gaya hidup yang kurang sehat. Anda tak akan menyukai kondisi ini, karena osteoporosis menyebabkan badan bungkuk, patah tulang, dan penurunan tinggi badan.
"Ketika tulang itu keropos, sementara terjadi kompresi pada ruas tulang belakang, akhirnya tulang bisa gepeng. Itu yang akhirnya membuat tinggi badan berkurang," kata dr Tria Rosemiarti, Medical & PR Manager PT Fonterra Brands Indonesia dalam talk show bersama Anlene One-a-Day di Cilandak Town Square, Sabtu (27/3/2010).
Oleh karena itu para penderita osteoporosis biasanya mengalami rasa nyeri pada tulang belakang, begitu pula panggul dan pergelangan tangan. Perempuan yang senang mengenakan high heels juga akan merasakan sakit pada pergelangan kaki.
Meskipun demikian, menurut Tria tidak ada kata terlambat untuk melawan penyakit ini. Segera setelah Anda menyadari kondisi ini, lakukan perubahan gaya hidup. Penuhi kebutuhan kalsium, berolahraga, dan menerapkan gaya hidup aktif.
Masa tulang mencapai puncaknya pada usia 25-30 tahun. Sesudah itu akan terjadi penurunan massa tulang secara drastis. Sebenarnya, selama itu pun tulang akan mengalami regenerasi. Hanya saja, bila Anda tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup, regenerasi ini tidak akan terjadi seimbang. Saat itulah risiko osteoporosis meningkat.
Kondisi keropos tulang ini juga tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia, lho. Orang muda saat ini juga berisiko terkena penyakit ini, akibat gaya hidup yang kurang sehat. Anda tak akan menyukai kondisi ini, karena osteoporosis menyebabkan badan bungkuk, patah tulang, dan penurunan tinggi badan.
"Ketika tulang itu keropos, sementara terjadi kompresi pada ruas tulang belakang, akhirnya tulang bisa gepeng. Itu yang akhirnya membuat tinggi badan berkurang," kata dr Tria Rosemiarti, Medical & PR Manager PT Fonterra Brands Indonesia dalam talk show bersama Anlene One-a-Day di Cilandak Town Square, Sabtu (27/3/2010).
Oleh karena itu para penderita osteoporosis biasanya mengalami rasa nyeri pada tulang belakang, begitu pula panggul dan pergelangan tangan. Perempuan yang senang mengenakan high heels juga akan merasakan sakit pada pergelangan kaki.
Meskipun demikian, menurut Tria tidak ada kata terlambat untuk melawan penyakit ini. Segera setelah Anda menyadari kondisi ini, lakukan perubahan gaya hidup. Penuhi kebutuhan kalsium, berolahraga, dan menerapkan gaya hidup aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar