Obesitas pada remaja selalu dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan seperti jantung dan lainnya.
Namun sebuah penelitian baru menambahkan satu gangguan kesehatan yang terjadi pada remaja obesitas yaitu gangguan pendengaran.
Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara obesitas dengan gangguan pendengaran pada orang dewasa, tetapi peneliti terbaru mengemukakan, gangguan pendengaran juga bisa terjadi pada remaja obesitas. Demikian hasil penelitian yang melibatkan 1.488 anak laki-laki dan perempuan berusia 12 sampai 19 tahun. Penelitian dengan responden skala nasional ini muncul secara daring dalam The Laryngoscope.
Hasil penelitian ini diperoleh dengan melibatkan berbagai faktor seperti tingkat ekonomi, jenis kelamin, ras, dan ketahaan anak pada terpaan suara keras. Para peneliti menemukan, remaja yang mengalami obesitas memiliki pendengaran lebih buruk. Remaja obesitas sulit mendengar suara dengan beragam frekuensi, dan dua kali lipat berisiko sulit mendengar suara dengan frekuensi rendah pada salah satu telinga. Para ilmuwan berpendapat, hal ini mungkin merupakan cedera tahap awal yang bisa berpengaruh pada kedua telinga, seperti halnya pada orang dewasa.
Hubungan antara obesitas dengan gangguan pendengaran tidak diketahui. Akan tetapi para ilmuwan menduga bahwa peradangan yang disebabkan obesitas menjadi penyebab kerusakan organ.
"Ini sangat mungkin," kata penulis utama, Dr Anil K. Lalwani, seorang profesor THT di Columbia University. "Ini adalah alasan lain untuk menurunkan berat badan – tapi jangan sampai kehilangan harapan." (NewYorkTimes - intisari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar